Last Updated on June 26, 2023 by
JavaScript adalah salah satu bahasa pemrograman yang sangat populer dalam pengembangan web. Salah satu fitur yang sangat berguna dalam JavaScript adalah method array, yang memungkinkan kita untuk menyimpan dan memanipulasi data dalam bentuk kumpulan nilai.
Array adalah sebuah struktur data yang digunakan untuk menyimpan kumpulan elemen dengan tipe data yang sama. Elemen-elemen tersebut dapat diakses menggunakan indeks yang dimulai dari 0. Array pada JavaScript dapat mengandung berbagai tipe data, termasuk angka, string, objek, bahkan array lainnya.
Array dapat menyimpan dan mengorganisir data dalam urutan tertentu. Dengan menggunakan array, kita dapat dengan mudah mengelola sejumlah data yang besar, melakukan operasi seperti pencarian, pengurutan, dan transformasi data.
Namun, sekedar memiliki array tidak cukup. Untuk memaksimalkan potensi penggunaan array, JavaScript menyediakan berbagai metode built-in yang dapat digunakan untuk memanipulasi dan mengubah data di dalam array. Dalam artikel ini, kita akan mengenal beberapa method array paling umum yang sering digunakan dalam pengembangan web. Yuk simak!
-
Table of Contents
push()
Metode push() adalah metode yang digunakan untuk menambahkan satu atau lebih elemen baru ke akhir array. Elemen baru yang ditambahkan akan ditempatkan pada indeks terakhir array. Metode ini mengubah array asli dengan menambahkan elemen baru.
Mari kita lihat contoh penggunaannya.
array.push(element1, element2, ..., elementN)
let fruits = ['apple', 'banana']; fruits.push('orange', 'mango'); console.log(fruits); // Output: ['apple', 'banana', 'orange', 'mango']
Dalam contoh di atas, kita memiliki array fruits yang awalnya berisi dua elemen, yaitu ‘apple’ dan ‘banana’. Kemudian, kita menggunakan metode push() untuk menambahkan dua elemen baru, yaitu ‘orange’ dan ‘mango’, ke dalam array fruits. Setelah menggunakan push(), array fruits berubah menjadi [‘apple’, ‘banana’, ‘orange’, ‘mango’].
Metode push() mengembalikan panjang baru dari array setelah penambahan elemen. Jadi, dalam contoh di atas, jika kita ingin mengetahui panjang baru dari array fruits, kita dapat menggunakan variabel untuk menyimpan nilai kembalian dari push() seperti ini:
let fruits = ['apple', 'banana']; let length = fruits.push('orange', 'mango'); console.log(length); // Output: 4 (panjang baru array setelah penambahan)
Metode push() juga dapat digunakan untuk menambahkan satu elemen baru ke dalam array. Misalnya:
let numbers = [1, 2, 3]; numbers.push(4); console.log(numbers); // Output: [1, 2, 3, 4]
Dengan menggunakan metode push(), kita dapat dengan mudah menambahkan elemen baru ke akhir array sesuai dengan kebutuhan kita.
-
pop()
Metode pop() digunakan untuk menghapus dan mengembalikan elemen terakhir dari array. Metode ini mengubah array asli dengan menghapus elemen terakhirnya.
Mari kita lihat contoh penggunaannya.
array.pop()
let fruits = ['apple', 'banana', 'orange']; let lastFruit = fruits.pop(); console.log(lastFruit); // Output: 'orange' console.log(fruits); // Output: ['apple', 'banana']
Dalam contoh di atas, kita memiliki array fruits yang berisi tiga elemen, yaitu ‘apple’, ‘banana’, dan ‘orange’. Kemudian, kita menggunakan metode pop() untuk menghapus elemen terakhir dari array fruits. Metode ini menghapus elemen ‘orange’ dan mengembalikan nilainya. Nilai tersebut kemudian disimpan dalam variabel lastFruit. Setelah menggunakan pop(), array fruits berubah menjadi [‘apple’, ‘banana’].
Metode pop() juga mengembalikan elemen yang dihapus. Dalam contoh di atas, kita menggunakan pop() untuk menghapus elemen ‘orange’ dan mengembalikannya sebagai nilai yang disimpan dalam variabel lastFruit. Dengan demikian, kita dapat mengakses elemen yang dihapus tersebut.
Perlu diperhatikan bahwa ketika array kosong, yaitu tidak memiliki elemen, menggunakan pop() akan mengembalikan undefined. Sebagai contoh:
let emptyArray = []; let removedElement = emptyArray.pop(); console.log(removedElement); // Output: undefined console.log(emptyArray); // Output: []
Metode pop() sangat berguna ketika kita ingin menghapus elemen terakhir dari array atau mengambil elemen terakhir sebelum menghapusnya. Dengan menggunakan pop(), kita dapat dengan mudah mengelola dan memanipulasi elemen-elemen array.
-
shift()
Metode shift() digunakan untuk menghapus dan mengembalikan elemen pertama dari array. Metode ini mengubah array asli dengan menggeser semua elemen ke indeks yang lebih rendah setelah elemen pertama dihapus.
Mari kita lihat contoh penggunaannya.
array.shift()
let fruits = ['apple', 'banana', 'orange']; let firstFruit = fruits.shift(); console.log(firstFruit); // Output: 'apple' console.log(fruits); // Output: ['banana', 'orange']
Dalam contoh di atas, kita memiliki array fruits yang berisi tiga elemen, yaitu ‘apple’, ‘banana’, dan ‘orange’. Kemudian, kita menggunakan metode shift() untuk menghapus elemen pertama dari array fruits. Metode ini menghapus elemen ‘apple’ dan mengembalikan nilainya. Nilai tersebut kemudian disimpan dalam variabel firstFruit. Setelah menggunakan shift(), array fruits berubah menjadi [‘banana’, ‘orange’].
Metode shift() juga mengembalikan elemen yang dihapus. Dalam contoh di atas, kita menggunakan shift() untuk menghapus elemen ‘apple’ dan mengembalikannya sebagai nilai yang disimpan dalam variabel firstFruit. Dengan demikian, kita dapat mengakses elemen yang dihapus tersebut.
Perlu diperhatikan bahwa ketika array kosong, yaitu tidak memiliki elemen, menggunakan shift() akan mengembalikan undefined. Sebagai contoh:
let emptyArray = []; let removedElement = emptyArray.shift(); console.log(removedElement); // Output: undefined console.log(emptyArray); // Output: []
Metode shift() sangat berguna ketika kita ingin menghapus elemen pertama dari array atau mengambil elemen pertama sebelum menghapusnya. Dengan menggunakan shift(), kita dapat dengan mudah mengelola dan memanipulasi elemen-elemen array.
-
unshift()
Metode unshift() digunakan untuk menambahkan satu atau lebih elemen ke awal array. Metode ini mengubah array asli dengan menggeser semua elemen ke indeks yang lebih tinggi untuk memberi ruang kepada elemen-elemen baru yang ditambahkan.
Mari kita lihat contoh penggunaannya:
array.unshift(element1, element2, ..., elementN)
let fruits = ['banana', 'orange']; fruits.unshift('apple'); console.log(fruits); // Output: ['apple', 'banana', 'orange']
Dalam contoh di atas, kita memiliki array fruits yang awalnya berisi dua elemen, yaitu ‘banana’ dan ‘orange’. Kemudian, kita menggunakan metode unshift() untuk menambahkan elemen ‘apple’ di awal array fruits. Setelah menggunakan unshift(), array fruits berubah menjadi [‘apple’, ‘banana’, ‘orange’].
Metode unshift() dapat menerima lebih dari satu elemen sebagai argumen. Semua elemen tersebut akan ditambahkan ke awal array sesuai urutan yang diberikan. Sebagai contoh:
let numbers = [3, 4, 5]; numbers.unshift(1, 2); console.log(numbers); // Output: [1, 2, 3, 4, 5]
Dalam contoh di atas, kita menambahkan elemen 1 dan 2 ke awal array numbers menggunakan unshift(). Hasilnya, array numbers berubah menjadi [1, 2, 3, 4, 5].
Metode unshift() mengembalikan panjang baru dari array setelah elemen-elemen ditambahkan. Namun, perlu diperhatikan bahwa metode ini tidak mengembalikan elemen-elemen yang ditambahkan, hanya panjang array yang diperbarui. Sebagai contoh:
let fruits = ['banana', 'orange']; let newLength = fruits.unshift('apple'); console.log(newLength); // Output: 3
Dalam contoh di atas, setelah menggunakan unshift(), panjang array fruits menjadi 3 (karena elemen baru ditambahkan), dan panjang baru tersebut disimpan dalam variabel newLength.
Metode unshift() sangat berguna ketika kita ingin menambahkan elemen ke awal array. Dengan menggunakan unshift(), kita dapat dengan mudah menambahkan elemen-elemen baru dan menggeser elemen-elemen yang ada untuk memberi tempat kepada elemen-elemen baru tersebut.
-
join()
Metode join() digunakan untuk menggabungkan semua elemen dalam array menjadi sebuah string. Metode ini mengembalikan string baru yang terdiri dari elemen-elemen array yang digabungkan dengan menggunakan separator yang ditentukan.
Mari kita lihat contoh penggunaannya:
array.join(separator)
let fruits = ['apple', 'banana', 'orange']; let result = fruits.join(', '); console.log(result); // Output: "apple, banana, orange"
Dalam contoh di atas, kita memiliki array fruits yang berisi tiga elemen. Dengan menggunakan metode join(), kita menggabungkan elemen-elemen array tersebut menjadi sebuah string dengan pemisah koma dan spasi. Hasilnya, kita mendapatkan string “apple, banana, orange”.
Kita juga dapat menggunakan metode join() tanpa menyertakan separator. Dalam hal ini, metode tersebut akan menggabungkan elemen-elemen array tanpa ada pemisah di antara mereka. Contoh:
let numbers = [1, 2, 3, 4, 5]; let result = numbers.join(); console.log(result); // Output: "1,2,3,4,5"
Dalam contoh di atas, metode join() digunakan tanpa menyertakan separator. Sebagai hasilnya, elemen-elemen array digabungkan menjadi string dengan pemisah koma. Hasilnya adalah string “1,2,3,4,5”.
Metode join() tidak mempengaruhi array asli, melainkan hanya mengembalikan string baru yang merupakan hasil gabungan elemen-elemen array. Jadi, array tersebut tetap tidak berubah setelah menggunakan join().
Metode join() sangat berguna ketika kita ingin menggabungkan elemen-elemen array menjadi sebuah string dengan pemisah yang spesifik. Misalnya, ketika kita ingin mencetak atau menyimpan elemen-elemen array dalam format yang terbaca atau terstruktur.
Kesimpulan
Dalam tutorial ini, kita telah mengenal beberapa metode array pada JavaScript yang sangat berguna dalam pengembangan web. Metode push() digunakan untuk menambahkan elemen baru ke akhir array, pop() digunakan untuk menghapus dan mengembalikan elemen terakhir dari array, shift() digunakan untuk menghapus dan mengembalikan elemen pertama dari array, unshift() digunakan untuk menambahkan elemen baru ke awal array, dan join() digunakan untuk menggabungkan elemen-elemen array menjadi sebuah string.
Metode-metode ini memberikan kita kemampuan untuk memanipulasi dan mengubah data dalam array dengan cara yang fleksibel dan efisien. Dengan menggunakan metode-metode ini, kita dapat dengan mudah menambahkan, menghapus, dan menggabungkan elemen-elemen array sesuai kebutuhan.
Bagaimana dengan informasi diatas? Sangat bermanfaat bukan? Nantikan update kami selanjutnya ya! See you!
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.