Last Updated on December 24, 2022 by
HTML5 audio adalah elemen HTML untuk menambah tool pemutar audio ke website. Bagaimana cara kerja dan fungsi HTML5? Yuk langsung simak penjelasan selengkapnya di seri belajar HTML audio berikut ini!
Table of Contents
Belajar HTML Audio: Apa Itu HTML5 Audio?
Bagi Anda yang pernah bekerja menggunakan HTML4 dan/atau versi-versi sebelumnya, pastinya Anda sudah menyadari bahwa elemen audio tidak mendapat dukungan dari pengembang. Oleh karena itu, dibutuhkan plugin khusus (seperti Adobe Flash atau Apple Quicktime) agar situs bisa memutar media lagu.
Hal ini bukan masalah serius di masa lalu, mengingat masih sedikitnya publikasi konten dinamis (seperti lagu dan video) di website akibat kecepatan internet yang lamban. Namun saat ini segalanya jelas telah berubah.
Berbagai file lagu dan multimedia dinamis lain kini berseliweran dengan mudah. Website-website pun dituntut agar mampu memutar konten audio sesuai kebutuhan pengguna. Dari sinilah dikembangkan HTML5 audio.
HTML5 memperkenalkan tags baru untuk menambahkan file multimedia secara langsung ke situs. Salah satu tagnya yang populer adalah <audio> yang memungkinkan kita menyisipkan HTML5 music player beserta fitur-fitur pengaturan audio ke website.
Sintaksis HTML5 Audio Adalah
Anda harus memasukkan kode tag <audio> untuk menambah audio player HTML5 ke dalam website. Perhatikan bahwa ada sejumlah nested element dalam sintaksis kode audio HTML5 berikut ini:
<audio controls> <source src="audio01.mp3" type="audio/mpeg"> <source src="audio02.wav" type="audio/wav"> <source src="audio03.ogg" type="audio/ogg"> Audio tag tidak didukung oleh browser. </audio>
Jangan lupa menambahkan tag <source>. Kode ini dipakai untuk menentukan sumber file audio. Tag tersebut merepresentasikan elemen kosong (empty elements) yang hanya memuat attributes di dalamnya, bukan konten.
Anda juga bisa memasukkan banyak sumber media dalam berbagai format alias multiple sources. Tujuannya agar setiap pengunjung tetap bisa mengakses file dengan baik meski menggunakan jenis browser yang berbeda-beda.
Adapun format yang didukung oleh HTML5 <audio> adalah MP3, Ogg dan Wav. Namun tidak semua browser mendukung ketiganya sekaligus.
Cara Kustomisasi HTML5 Audio Player
Anda bisa memodifikasi tampilan dan cara kerja pemutar musik di web dengan menggunakan satu atau beberapa tag attributes HTML.
Menambahkan Tombol Kontrol Audio HTML5
Setiap HTML5 audio player wajib mempunyai tombol kontrol untuk memudahkan pemakaian pengguna. Fungsi tombol kontrol suara adalah untuk memulai (play), menjeda (pause), menghentikan audio (stop), hingga menaik-turunkan volume dan melewati bagian tertentu (slide).
Cara menambahkan tombol pemutar dalam HTML5 audio adalah dengan menyertakan control attribute di tag pembuka <audio>. Contoh kodingnya adalah:
<audio controls> <source src="audio01.mp3" type="audio/mpeg"> Audio tag tidak didukung oleh browser. </audio>
Menambahkan Attribute HTML Lainnya
Tetap tidak ada salahnya mengetahui cara menambahkan attribute HTML lain, meskipun komponen-komponen tersebut jarang digunakan dalam fitur audio. Sebab ada sejumlah kasus di mana kita perlu mendefinisikan fungsi dan kinerja tertentu pada pemutar audio HTML5 kita.
Contoh attribute HTML yang biasa dijumpai pada audio player:
No | Attribute HTML | Definisi dan Fungsi |
1 | Loop | Memutar kembali track audio yang sama secara otomatis ketika sudah selesai dimainkan |
2 | Autoplay | Memulai file musik secara otomatis |
3 | Preload | Memberi instruksi pada browser terkait file yang harus dimuat sebelumnya; baik itu seluruh file (auto), metadata file (metadata) atau tidak ada sama sekali (none) |
4 | Muted | Mematikan suara (mute) audio player |
Belajar HTML Audio: Tips Penting HTML5 Audio
Kita sudah mempelajari cara-cara menggunakan tag <audio> di HTML5. Selain itu, berikut adalah rangkuman sejumlah tips penting yang bermanfaat dalam pemrograman <audio> HTML5:
- Gunakan attributesrc untuk menetapkan sumber audio dengan lebih praktis, alih-alih melakukan nesting tags <source>. Namun attribute src tidak memungkinkan penambahan multiple sources.
- Taks di antara tags <audio> dinamakan fallback content. Browser akan menampilkannya jika playertidak bisa memainkan file lagu. Anda juga dapat menambahkan pesan kustom kepada pengguna atau tautan langsung yang mengarah ke sumber file.
- Tag <audio> di HTML5 sejatinya tergolong sebagai elemen inline. Namun, ia tidak selalu bekerja dengan baik terhadap desain web. Anda dapat mengubahnya menjadi block memakai CSS.
- Browser komputer yang mendukung HTML5 audio adalah: Chrome, Firefox, Edge, Safari, IE (Internet Explorer) dan Opera.
- Browser smartphoneyang mendukung HTML5 audio adalah: Chrome, Firefox, Safari dan Opera.
Demikianlah seri belajar HTML audio kali ini. Semoga penjelasan di atas bermanfaat menambah wawasan coding HTML Anda, ya!
Ikuti terus CODEKEY untuk mendapatkan lebih banyak tips dan ilmu coding gratis. Baca artikel-artikel terbarunya sekarang juga di https://codekey.id/. Sampai jumpa lagi!
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.