Last Updated on July 17, 2023 by
State Management adalah salah satu konsep yang penting dalam pengembangan aplikasi Flutter. Dalam tutorial ini, akan dibahas mengenai State Management dan bagaimana mengimplementasikannya dalam aplikasi Flutter.
Table of Contents
Apa itu State Management
State Management adalah konsep yang sangat penting dalam pengembangan aplikasi Flutter. Ketika kalian membangun aplikasi yang kompleks, terdapat banyak data atau informasi yang harus dikelola dan diperbarui. State Management membantu kalian dalam mengorganisir, memantau, dan memperbarui state dengan efisien.
Dalam konteks Flutter, state mengacu pada data yang mempengaruhi tampilan atau perilaku aplikasi. Misalnya, dalam sebuah aplikasi to-do list, kalian memiliki daftar tugas yang dapat ditambahkan atau dihapus oleh pengguna. State dalam hal ini akan mencakup data tugas yang ditampilkan di layar, seperti judul tugas, status selesai atau belum selesai, dan sebagainya. Setiap kali pengguna menambahkan atau menghapus tugas, state akan berubah dan tampilan aplikasi perlu diperbarui secara responsif.
Selain itu, state juga dapat berasal dari sumber data lainnya, seperti data yang diambil dari server melalui API, input pengguna seperti teks yang dimasukkan dalam formulir, atau bahkan perubahan yang terjadi dalam aplikasi seperti perubahan tema atau mode malam.
Perluasan Konsep State Management
State Management bukan hanya tentang memperbarui dan mengubah data, tetapi juga tentang bagaimana data tersebut diorganisir dan diakses dalam aplikasi. Terdapat berbagai pendekatan atau metode yang dapat digunakan untuk mengelola state dalam Flutter, dan setiap pendekatan memiliki kelebihan dan kelemahan yang berbeda sesuai dengan kompleksitas dan kebutuhan aplikasi.
Beberapa Pendekatan State Management di Flutter
StatefulWidget dan setState()
Dalam pengembangan aplikasi Flutter, StatefulWidget dan setState() adalah dua konsep penting yang digunakan untuk mengelola state yang dapat berubah. StatefulWidget adalah widget yang dapat memiliki state internal, yang berarti nilai-nilai state tersebut dapat diperbarui seiring dengan perubahan dalam aplikasi. Sedangkan setState() adalah metode yang digunakan untuk memberi tahu Flutter bahwa terjadi perubahan pada state dan tampilan perlu diperbarui.
StatefulWidget memungkinkan kalian untuk membuat widget yang dapat berinteraksi dengan state dalam waktu nyata. Ketika state berubah, widget StatefulWidget akan membangun ulang tampilan mereka untuk mencerminkan perubahan tersebut. Ini memungkinkan kalian untuk membuat aplikasi yang responsif dan dinamis.
Dalam pendekatan ini, state diatur dan diperbarui di dalam widget StatefulWidget itu sendiri. State diwakili oleh objek yang diberikan sebagai parameter generic ke StatefulWidget. Ketika ada perubahan pada state, kalian dapat menggunakan metode setState() untuk memberi tahu Flutter agar memperbarui tampilan sesuai dengan perubahan tersebut.
Metode setState() adalah kunci dalam memperbarui tampilan widget StatefulWidget. Ketika dipanggil, metode ini memberi tahu Flutter untuk membangun ulang widget tersebut dan memperbarui tampilannya sesuai dengan perubahan state yang terjadi. Flutter secara otomatis melakukan diffing (perbandingan) antara tampilan sebelum dan setelah perubahan, dan hanya memperbarui komponen yang berubah, sehingga menjaga kinerja aplikasi tetap optimal.
Pendekatan ini sangat cocok untuk aplikasi yang relatif kecil dengan state yang tidak terlalu kompleks. Misalnya, jika kalian memiliki tombol yang berubah warnanya ketika ditekan, maka warna tombol tersebut adalah state. Dalam hal ini, widget StatefulWidget akan mengubah state warna tombol ketika tombol ditekan, dan metode setState() akan memperbarui tampilan untuk mencerminkan perubahan tersebut.
Meskipun pendekatan StatefulWidget dan setState() sederhana, namun sangat berguna dalam pengembangan aplikasi yang lebih sederhana dan tidak terlalu kompleks. Namun, jika aplikasi kita menjadi lebih besar dan kompleks, mungkin pendekatan ini tidak cukup untuk mengelola state yang lebih rumit. Di sinilah pendekatan State Management yang lebih canggih seperti Provider, BLoC, atau Redux dapat digunakan untuk mengatur state dengan lebih efisien.
Provider
Dalam pengembangan aplikasi Flutter, Provider menjadi salah satu library State Management yang populer. Provider memungkinkan kalian untuk membagikan dan mengakses state ke seluruh widget dalam aplikasi dengan mudah. Dengan menggunakan Provider, kalian dapat mengadopsi pola desain “InheritedWidget” yang memungkinkan kalian untuk mengatur dependensi antara widget dan secara otomatis memperbarui tampilan ketika terjadi perubahan state.
Provider menawarkan pendekatan yang sangat fleksibel dan efisien dalam mengelola state dalam aplikasi yang lebih kompleks. Dalam aplikasi yang kompleks, terdapat banyak state yang saling terkait, dan memastikan bahwa semua widget memiliki akses ke state yang diperlukan bisa menjadi tugas yang rumit. Namun, dengan menggunakan Provider, kalian dapat dengan mudah mengelola dependensi antara widget dan state secara transparan.
Salah satu fitur utama Provider adalah kemampuannya untuk memperbarui tampilan secara otomatis ketika terjadi perubahan state. Ketika state berubah, Provider akan memperbarui tampilan semua widget yang bergantung pada state tersebut. Ini menghilangkan kebutuhan kalian untuk secara manual memanggil setState() untuk memperbarui tampilan widget secara individual. Provider mengurus semua ini secara otomatis, menjaga tampilan tetap konsisten dengan state yang ada.
Selain itu, Provider juga menawarkan kemudahan dalam berbagi state antara widget. Kalian dapat membuat “Provider” untuk state tertentu dan kemudian mengaksesnya di widget mana pun yang membutuhkannya. Hal ini memungkinkan widget untuk mengambil state yang dibutuhkan tanpa harus menghubungkan state secara langsung antara widget satu dengan yang lain. Provider secara otomatis menangani penyalinan dan sinkronisasi state, sehingga membuat pengelolaan state menjadi lebih mudah dan efisien.
Pendekatan yang ditawarkan oleh Provider sangat cocok untuk aplikasi yang lebih kompleks dengan banyak state yang saling terkait. Misalnya, dalam aplikasi e-commerce, kalian mungkin memiliki state seperti daftar produk, keranjang belanja, data pengguna, dan lainnya. Dengan menggunakan Provider, kalian dapat dengan mudah membagikan state ini ke seluruh bagian aplikasi yang membutuhkannya, dan memastikan bahwa perubahan pada state akan secara otomatis diperbarui di semua widget terkait.
Selain itu, Provider juga mendukung penggunaan konsep “ChangeNotifier” yang memungkinkan kalian mengelola perubahan state dengan lebih terstruktur. Dengan menggunakan ChangeNotifier, kalian dapat mendefinisikan metode untuk mengubah state dan memberi tahu Provider ketika terjadi perubahan. Ini memudahkan kalian dalam mengorganisir dan mengelola perubahan state dalam aplikasi yang kompleks.
BLoC (Business Logic Component)
Dalam pengembangan aplikasi Flutter, pendekatan BLoC (Business Logic Component) telah menjadi pilihan yang populer untuk mengelola state dan logika bisnis. BLoC memisahkan logika bisnis dari tampilan, dengan menempatkan state dan logika bisnis pada komponen terpisah yang disebut BLoC.
Konsep BLoC didasarkan pada penggunaan aliran (stream) untuk mengirimkan perubahan state ke widget tampilan. Aliran ini memungkinkan komunikasi yang asinkron antara BLoC dan widget, sehingga perubahan state dapat dikirimkan dan ditampilkan secara real-time. Dengan menggunakan aliran, widget dapat berlangganan (subscribe) pada BLoC untuk mendapatkan pembaruan state dan memperbarui tampilan secara otomatis.
Salah satu keunggulan pendekatan BLoC adalah pemisahan yang jelas antara logika bisnis dan tampilan. Dengan memisahkan kedua aspek ini, pengembang dapat lebih fokus pada masing-masing area dan menjaga kode menjadi lebih terorganisir. Logika bisnis dapat diimplementasikan dalam BLoC dengan cara yang independen dari tampilan, sehingga memungkinkan pengujian (testing) yang lebih mudah dan pemeliharaan yang lebih efisien.
Pendekatan BLoC sangat cocok untuk aplikasi yang kompleks, di mana terdapat banyak state dan logika bisnis yang kompleks. Dalam aplikasi seperti itu, BLoC memungkinkan pengembang untuk mengelola state dengan lebih terstruktur dan mengatur alur logika bisnis dengan lebih baik. Penggunaan BLoC juga dapat membantu dalam menghindari adanya kode yang tidak teratur atau sulit dipelihara karena semua logika bisnis terkonsentrasi dalam komponen BLoC yang terpisah.
Untuk mengimplementasikan BLoC dalam Flutter, terdapat beberapa library yang dapat digunakan, seperti rxDart atau package resmi Flutter, yaitu flutter_bloc. RxDart adalah sebuah library yang mengimplementasikan paradigma reactive programming dengan menggunakan aliran (stream) dan operator yang kuat. Sementara itu, flutter_bloc adalah package resmi dari Flutter yang menyediakan alat dan bantuan untuk mengimplementasikan pendekatan BLoC dengan mudah dan efisien.
Dengan menggunakan BLoC, pengembang dapat mengelola state dengan lebih terstruktur, memisahkan logika bisnis dari tampilan, dan memungkinkan aplikasi untuk berjalan dengan lebih efisien dan dapat diperluas. Pendekatan BLoC memberikan fleksibilitas dalam mengelola state dan memungkinkan pengembang untuk menghadapi kompleksitas aplikasi dengan cara yang lebih teratur dan terstruktur.
Redux
Redux adalah pola State Management yang berbasis pada arsitektur Flux. Redux memisahkan state dari widget dan mengelolanya secara sentral melalui store. State hanya dapat diperbarui melalui aksi (actions) yang dikirim ke store, dan perubahan state akan dipropagasi ke seluruh aplikasi. Redux cocok untuk aplikasi yang besar dan kompleks dengan banyak state yang saling terkait, namun juga membutuhkan pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep Redux.
Mengapa State Management Penting?
State Management penting dalam pengembangan aplikasi Flutter karena Flutter menggunakan konsep “reactive” di mana tampilan (UI) selalu diperbarui secara responsif terhadap perubahan state. Ketika state berubah, Flutter akan secara otomatis memperbarui tampilan aplikasi sesuai dengan perubahan tersebut.
Tanpa pengelolaan state yang baik, pengembangan aplikasi dapat menjadi rumit dan sulit dipelihara. Terdapat beberapa tantangan yang dapat muncul, seperti:
- Kesulitan dalam melacak dan mengorganisir state yang kompleks.
- Kode yang berantakan dan sulit dipahami akibat perubahan state yang tersebar di berbagai bagian aplikasi.
- Performa yang buruk karena tidak ada mekanisme yang efisien untuk memperbarui hanya bagian tampilan yang terpengaruh oleh perubahan state.
- Dengan menggunakan State Management yang tepat, kalian dapat mengatasi tantangan-tantangan tersebut dan membangun aplikasi yang efisien, mudah dipelihara, dan responsif terhadap perubahan state.
Kesimpulan
Tutorial Dart 42 mengenai State Management pada Flutter memberikan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya pengelolaan state dalam pengembangan aplikasi Flutter. State Management memungkinkan pengembang untuk mengorganisir, memantau, dan memperbarui state dengan efisien, terutama dalam aplikasi yang kompleks.
Pendekatan StatefulWidget dan setState() merupakan pendekatan sederhana yang cocok untuk aplikasi yang relatif kecil dan state yang tidak terlalu kompleks. Dalam pendekatan ini, state diatur dan diperbarui di dalam widget StatefulWidget sendiri, dengan menggunakan metode setState() untuk memperbarui tampilan sesuai dengan perubahan state. Meskipun sederhana, pendekatan ini berguna dalam pengembangan aplikasi yang lebih sederhana.
Library State Management seperti Provider, BLoC, dan Redux memberikan pendekatan yang lebih canggih dalam mengelola state dalam aplikasi Flutter yang kompleks. Provider memungkinkan pembagian dan akses state dengan mudah di seluruh widget dalam aplikasi, dengan memanfaatkan pola desain “InheritedWidget”. BLoC memisahkan logika bisnis dari tampilan dengan menggunakan aliran (stream) untuk mengirimkan perubahan state ke widget tampilan. Redux, yang didasarkan pada arsitektur Flux, memisahkan state dari widget dan mengelolanya secara sentral melalui store.
Pemilihan pendekatan State Management yang tepat sangat penting untuk menghadapi kompleksitas aplikasi dan memastikan pengelolaan state yang efisien. Setiap pendekatan memiliki kelebihan dan kelemahan yang perlu dipertimbangkan sesuai dengan kebutuhan aplikasi. Dengan pengelolaan state yang baik, pengembang dapat membangun aplikasi Flutter yang responsif, mudah dipelihara, dan efisien.
Mengelola state dengan baik merupakan faktor kunci dalam pengembangan aplikasi Flutter yang sukses. Dengan memahami konsep State Management dan memilih pendekatan yang sesuai, pengembang dapat mengatasi tantangan yang terkait dengan kompleksitas state dan membangun aplikasi yang responsif dan efisien.
Temukan lebih banyak artikel seri belajar Dart maupun bahasa pemrograman lainnya hanya di CODEKEY. Klik https://codekey.id/ sekarang juga untuk langsung belajar gratis. Sampai bertemu lagi!
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.